Garansi kualitas unit Iming-iming garansi ini menjadi strategi yang diharapkan menjadi pembeda dengan showroom mobil bekas yang dikelola partikelir. Konsumen dihadapkan pada unit yang diklaim ‘sehat’ dan komponennya masih dalam garansi pabrikan. Tambahan lagi, konsumen diberi kepastikan tak bakal mengeluarkan uang lagi dan dipusingkan dengan urusan mesin yang semuanya dilindungi garansi. Mobil yang keluar dari showroom ini bisa disebut layaknya baru meski statusnya bekas.
Kemudahan tukar tambah Bagi konsumen yang hendak menukar mobilnya dengan yang lebih muda tapi dana pas-pasan, mungkin bisa jatuh ke pilihan ini.
Kerjasama dengan leasing Kehadiran perusahaan pembiayaan ini tentunya memudahkan konsumen yang hendak meminang mobil bekas dengan opsi kredit. Syarat-syarat yang mesti dipenuhi hampir sama dengan membeli mobil baru.
Harga yang lebih murah dan kompetitif salah satu alasan utama mengapa kebanyakan orang memilih mobil bekas adalah dari segi biaya. Adanya penyusutan nilai barang setelah digunakan, membuat harga mobil baru anjlok saat ingin di jual kembali. Tapi lain hal lagi dengan mobil bekas, biasanya mobil bekas yang di jual memiliki standar harga dengan penyusutan nilai yang jauh lebih rendah apabila di bandingkan dengan mobil baru.
Penjual mobil bekas bakal memasang harga yang kompetitif. Biasanya harga ditentukan melalui negosiasi dengan calon pembeli. Ini soal kepiawaian kita saja dalam ‘merayu’ penjual agar bersedia menerima harga yang kita sodorkan. Konsumen tidak perlu merogoh kantong lebih dalam lagi jika bertransaksi di sektor ini
Varian model lebih banyak Ini enaknya mencari mobil di bursa mobil bekas. Varian dan modelnya banyak, baik itu merek maupun tahun. Bahkan mobil yang tahun produksinya di atas 10 tahun pun masih banyak tersedia. Hanya, konsumen mesti lebih hati-hati dalam menaksir unit yang dipilih. Sebaiknya membekali diri dengan pengetahuan terlebih dulu akan unit yang diincar. Atau bisa minta bantuan orang yang ahli dalam urusan ini.